Sahabat Larissa, dengan berbagai profesi yang dijalani, perlu memahami ilmu etiket di
meja makan. Dengan menguasai table manner, kita akan lebih mudah menyesuaikan diri.
Sehingga akan meningkatkan rasa percaya diri, nyaman dan tak canggung saat harus menghadiri
undangan jamuan makan. Table manner diperlukan dalam jamuan makan sederhana bersama
teman, formal bersama klien bisnis, atau bahkan undangan gala dinner.
Berikut etiket makan yang boleh dan tidak boleh kita lakukan dalam jamuan makan,
antara lain:
- Cara bicara
Selera makan dipengaruhi sikap kita di meja makan. Termasuk cara bicara hingga busana dan
riasan yang tepat sesuai acara. Saat makanan disajikan di meja, ucapkan terima kasih. Begitupun
saat pelayan mengantarkan alat makan yang kita minta, seperti sendok atau lainnya.
- Alat makan
Saat dipersilakan duduk di meja makan, tentu kita akan berhadapan dengan berbagai alat makan
dengan fungsi berbeda. Umumnya, untuk jamuan makan dengan penyajian makan berupa set
menu, di meja akan disediakan seperangkat alat makan.
Di meja, mulai bagian ujung sebelah kiri terdapat dessert fork dan dinner fork. Kemudian bagian
kanan paling kiri terdapat dinner knife, dinner spoon, soup spoon, dan paling ujung kanan adalah
dessert knife. Sementara pisau yang diletakkan di atas piring adalah bread & butter spreader
untuk roti sebagai makanan pembuka. Satu lagi, sendok di depan Anda yang diletakkan paling
atas digunakan untuk makanan penutup atau dessert spoon. Untuk tea spoon biasanya sudah
diletakkan berpasangan dengan cangkir di meja. Jika salah satu dari alat makan tersebut terjatuh
atau kotor, kita boleh meminta gantinya. Tentunya terdapat cara yang etis untuk meminta
bantuan pelayan. Bagian ini akan dibahas berikutnya. Jika kita membutuhkan alat makan lain
seperti duck spoon (biasanya untuk makan bubur), sumpit, atau sedotan, kita bisa memintanya.
Yang dilarang dalam memperlakukan alat makan adalah memainkannya. Seperti membunyikan
alat makan, atau memindahkan posisinya. Bahkan cara kita memegang alat makan juga perlu
diperhatikan.
Hal lain seputar alat makan yang juga perlu diperhatikan adalah gelas anggur. Jika dalam jamuan
makan terdapat gelas anggur yang kosong, balikkan kalau kita tidak ingin mengonsumsi anggur.
Atau minta pelayan yang akan menuangkan anggur untuk mengangkat gelas, jelaskan bahwa kita
tidak minum anggur.
- Cara duduk
Perempuan dipersilakan duduk lebih dahulu daripada lelaki saat memasuki ruang makan atau
mempersilakan duduk. Sebelum dipersilakan duduk, berdirilah di sebelah kiri kursi.
Saat duduk, jangan bersandar dengan posisi berselonjor. Duduklah tegak, jangan membungkuk
meski punggung bersandar ke kursi.
Jaga jarak duduk dengan meja. Jangan terlalu jauh, jangan juga terlalu dekat. Apabila terlalu
dekat, siku kita bisa menyenggol teman di samping. Sedangkan jika terlalu jauh akan
merepotkan kita saat mengambil makanan.
Posisi duduk dalam jamuan makan biasanya sudah diatur tuan rumah. Meski kita mengenal
teman di meja sebelah, sebaiknya jangan terpikir untuk bertukar meja dengan orang lain.
Aktivitas di meja makan
Sebaiknya hindari kegiatan lain yang tidak etis. Berbicara saat menikmati atau menunggu
jamuan makan masih diperbolehkan. Namun hindari bicara atau merespons pembicaraan teman
saat mulut masih penuh dengan makanan.
Lepaskan topi dan jaket saat makan. Jangan pernah merokok, mengaplikasikan make-up atau
lipstik di meja makan. Termasuk juga menggunakan tusuk gigi. Sebaiknya permisi ke toilet jika
memang perlu membersihkan makanan yang tersangkut di gigi dan membuat tak nyaman.
Bersendawa, batuk, bersin, dan menguap juga sebaiknya dihindari saat di meja makan. Jika
mulai terdapat gejala bersin misalnya, mintalah ijin meninggalkan meja makan, dan lakukan di
toilet. Begitupun saat harus menerima telepon penting, mintalah ijin meninggalkan ruangan.
Jangan pernah menerima telepon di meja makan atau meletakkan ponsel di atas meja.
- Memulai makan
Mulailah menyantap hidangan saat sudah dipersilakan atau tunggu sinyal. Makanlah dengan
sopan saat mengunyah. Jangan menyeruput saat makan sup. Jangan juga memindahkan makanan,
atau memberikan makanan kepada teman.
Etiketnya, juga tak boleh meminta tambahan bumbu untuk makanan yang dihidangkan.
Menggunakan sabun pembersih tangan instan juga tak etis di meja makan. Sebaiknya bersihkan
tangan Anda di toilet.
Saat makan, aturan wajibnya adalah hati-hati dan mengontrol emosi setiap saat. Aturan wajib ini
dilakukan saat menelan, memotong makanan, atau mengunyah. Jangan melakukan dengan
terburu-buru atau terlalu cepat.
Waktu menikmati sup yang panas, sebaiknya jangan ditiup, melainkan aduk sup dengan sendok
ke arah luar. Jangan terlalu banyak menyendok sup agar lebih cepat dingin sebelum
memakannya. Jika sudah selesai makan sup, letakkan sendok di piring cangkir mengarah ke atas.
Begitupun saat makan hidangan utama, jika sudah selesai makan, letakkan sendok berjejer
dengan pisau dan garpu dengan ujungnya mengarah ke pukul empat dan terbuka ke atas. Ini
menandakan kita sudah selesai makan dan piring siap diangkat.
- Menggunakan serbet
Fungsi serbet adalah untuk melap mulut, jadi perlakukan serbet dengan layak. Seperti tidak
meletakkannya di bagian kursi yang diduduki. Jika ingin permisi ke toilet, letakkan serbet di
sandaran kursi. Ini tandanya kita akan kembali lagi ke meja makan. Jika meletakkan serbet di
meja makan, ini pertanda kita sudah selesai dan akan meninggalkan meja dan ruang makan.
- Memanggil pelayan
Apapun kebutuhan kita terhadap pelayan, baik saat jamuan makan atau di restoran, perlakukan
mereka dengan cara sopan. Cara yang tidak sopan saat memanggil pelayan di antaranya
membunyikan alat makan, tepuk tangan, atau melambaikan tangan berkali-kali.
Cara yang sopan, berdiri sesekali. Menengok ke kanan atau kiri, dan bersabarlah.
- Meninggalkan ruangan
Tunggu sinyal yang menandakan jamuan makan selesai sebelum kita meninggalkan meja makan
dan ruangan. Biasanya istilah ladies first berlaku di sini. Perempuan dipersilakan meninggalkan
meja lebih dahulu. Tinggalkan kesan profesional saat meninggalkan meja makan, dengan
berpamitan dan bersikap ramah.
0 komentar :
Posting Komentar